Sabtu, 01 September 2012

Antara Cinta dan Obsesi


Beberapa hari yang lalu ada seorang kawan bertanya, "Gie, apa bedanya cinta dan obsesi?"

Kalau menurut KBBI, definisinya adalah:

cinta /cin·ta/ a 1 suka sekali; sayang benar; 2 kasih sekali; terpikat (antara laki-laki dan perempuan); 3 ingin sekali; berharap sekali; rindu; 4 kl susah hati (khawatir); risau.

obsesi /ob·se·si/ /obsési/ n Psi gangguan jiwa berupa pikiran yg selalu menggoda seseorang dan sangat sukar dihilangkan.

Berbeda? Jelas, sangat berbeda.
Menjawab pertanyaan? Tentu tidak.

Karena pada kenyataanya, cinta dan obsesi jauh lebih sulit dibedakan.

Saat kita terpesona melihatnya, kagum menatapnya, begitu hebat, keren, terlihat berbeda, cantik, gagah, dan bla-bla-bla. Apakah itu cinta? Kalau disesuaikan dengan definisi, iya.
Tapi jika demikian cinta tak lebih seperti pengidolaan, keterpesonaan. Apa bedanya dengan obsesi? Seperti para remaja putri yang terobsesi dengan Boyband idolanya.

Perasaan saat kita sedang sendiri, kesepian, dalam masalah, membutuhkan teman, lantas teringat dengan seseorang, berharap banyak dia akan membantu, atau setidaknya mengusir sedikit gundah-gulana. Apakah itu cinta? Tentu saja, silahkan saja bandingkan dengan definisi KBBI nomor 3, ingin sekali; berharap sekali; rindu.
Lantas apa bedanya dengan obsesi? Pikiran yang mengganggu hanya bisa hilang setelah mendapatkan apa yang kita inginkan.

Saat kita ingin selalu bersamanya, selalu ingin didekatnya, selalu ingin melihat wajahnya, senyumnya, nyengirnya, bahkan gerakan tangan, gesture, bla-bla-bla. Ingin mendengar suaranya (meski suaranya fals), tawanya (walau tawanya cempreng), dll. Apakah itu cinta? Bisa saja, bagaimana mungkin bukan cinta?
Lantas apa bedanya dengan obsesi? Bahkan obsesi ini mulai menjadi penyakit berkepanjangan, si penderita mulai mengalami ketergantungan dengan seseorang tersebut.

Saat kita tergila-gila, selalu ingat dengannya, tidak bisa tidur, tidak bisa makan, berpikir jangan-jangan kita kehilangan akal sehat. Apakah itu disebut cinta? Orang bilang itu cinta.
Namun, jelas-jelas itu sama saja dengan obsesi, bahkan lebih parah, cinta tak lebih dari symptom penyakit psikis.

Jadi, apa bedanya?


Mungkin, membedakannya akan mudah, apabila kita telah mengerti, apa itu cinta. Dan saya tidak akan menyimpulkannya dalam tulisan ini, karena butuh penjelasan yang panjang hingga kita sama-sama saling mengerti, karena kata cinta itu sendiri bermakna berbeda bagi setiap insan. Apakah cinta itu?  Apakah cinta itu selalu 'suci'? Seperti kisah-kisah klasik, sang lutung yang mencintai putri, putri cantik yang mencintai makhluk buruk rupa, sampai Romeo yang mati bersama Juliet.  Ataukah cinta itu sebenarnya hanyalah argumen, pembenaran, dan ketidakberdayaan kita mengendalikan sesuatu, obsesi kita?

Maka, perlu sekali belajar dari sekitar, mendengarkan cerita orang-orang di sekitar, mengamati kelakuan orang yang 'katanya' sedang jatuh cinta. Jangan tanya ke orangnya, tapi tanyalah ke teman dekat orang yang jatuh cinta tersebut, karena biasanya kalau ada yang sedang jatuh cinta, yang sering jadi sansak curhat, ikutan sibuk, kadang sebal, yang tahu banyak justru temannya.

Sekali-kali, kumpulkan pertanyaan seperti: Apa itu cinta? Seperti apa bentuknya? Bagaimana bisa kita memilikinya? Tidak tahu jawabannya juga tidak apa, dengan terus rajin-rajin memperhatikan sekitar, maka kita menghadirkan akal sehat dan rasionalitas dalam memahami urusan ini, dan boleh jadi punya versi yang lebih baik jawabannya.

Terakhir, pernah dengar kalimat 'membolak-balikkan hati'? Ada banyak sekali kejadian, pagi ini kita cinta sekali dengan seseorang, nanti malam kita sudah amat benci padanya. Malam ini kita benci sekali dengan seseorang, besok pagi kita sudah cinta berat padanya. Karena ketahuilah, 'membolak-balikkan hati' adalah urusan Tuhan, sebagaimana Tuhan juga yang mampu meneguhkannya. Silahkan refleksikan kalimat ini, dengan seluruh kisah perasaan kita selama ini.

Yang membaca tulisan ini, bisa jadi semakin bertanya-tanya, namun bisa jadi mendapatkan jawabannya sendiri, saya harap sih begitu.

Bandung, 24 Agustus 2012.
Augie Reyandha Giuliano

_________________________
Kontributor : Augie Reyandha G.

3 komentar:

BISMILLAHIRAHMANIRRAHIIM...Mulai Menjalankan program baruuu