Sabtu, 01 September 2012

Simpel dan Remeh, tapi Mampu Menyentuh Hati


Ramadhan kemarin, saya menjadi panitia pada sebuah acara ifthar bersama anak yatim. Acaranya cukup meriah, dan diadakan di kediaman Gubernur Jawa Barat --yang tenyata besar buanget. Tapi ternyata, saya telah mendapat pelajaran penting sejak sebelum acara dimulai.

Jadi, kediaman Pak Gubernur itu cukup besar untuk punya "masjid pribadi". Uniknya, masyarakat sekitar turut memakmurkan "masjid pribadi" tersebut, yang akhirnya menjelma menjadi sarana umum --saya nggak tau peraturan aslinya gimana, cuman saya sendiri baru liat ada orang shalat di dalem rumah orang lain. So, para panitia yang menginap disana pun turut ikut shalat shubuh berjamaah. Shalat shubuh yang spesial, karena Pak Gubernur sendiri yang mengimami, dengan bacaannya yang fasih. Ternyata Beliau sekeluarga memang rajin shalat shubuh bersama rakyat sekitar di masjid itu.

Dan benar saja, setelah shalat salah satu panitia bertemu dengan ibu Gubernur. Disinilah muncul rasa takjub saya pada ibu Gubernur. Saat melihat teman saya tersebut, beliau langsung menghampiri dan bertanya, "Maaf, adek siapa ya, koq ibu baru lihat adek shalat disini?".

Ternyata beliau hafal dengan seluruh jamaah di masjid itu! Saya sendiri tahu beberapa pejabat yang bahkan dengan pembantu di rumahnya sendiripun nggak kenal, tapi Ibu Gubernur ini bahkan hafal dengan "rakyat jelata" yang numpang shalat di masjidnya. Hal yang simpel, tapi ga semua orang bisa melakukannya. Saya jadi ingat peristiwa lain yang pernah saya alami sebelumnya.

Saat itu dalam sebuah pelatihan, para pembicara yang ngetop, termasuk beliau, berhasil menyedot banyak peserta --kurang lebih 900 orang termasuk saya. Tiba-tiba beliau yang kini sudah menjadi anggota legislatif itu menghampiri saya di saat Isoma.
“Subhanallah, Augie? Antum apa kabar? Sudah nikah belum?” Sapanya ramah.
Tinggal saya yang tergagap disapa oleh beliau.

Rasa takjub luar biasa, bagaimana seorang seperti beliau masih mengingat nama saya yang bukan siapa-siapa --meskipun pertanyaannya cukup bikin nyesek. Saya terus memikirkan kapan beliau mengenal saya. Dan setelah menguras seluruh memori akhirnya saya mengingat beliau pernah memberikan materi di masjid kampus saya. Kebetulan saat itu saya masih jadi ketua Lembaga Dakwah Kampus disana --sebelum di D.O. tentunya.

Hanya itu, ya hanya itu. Kok bisa ya?
Memang hanya hal yang simpel. Tapi saya yakin, ga semua orang bisa melakukannya. Termasuk saya sendiri, yang masih merasa sulit untuk mengingat nama murid, trainee, klien, atau "kenalan selintas" yang lainnya.

Ternyata sangat dahsyat dampak positif jika kita mampu mengingat orang lain, apalagi berikut namanya. Siapa pun! Entah ia seorang rekan bisnis, teman kantor, teman kuliah, dosen, pemilik warung langganan kita, office boy, tukang parkir, bahkan ojek langganan kita.

Siapa pun ia, jika kita mengenalnya, ia akan merasa dihargai lebih. Seperti apa yang dilakukan Hasan Al-Banna --pendiri Persaudaraan Muslim-- yang sanggup menyentuh sisi-sisi terdalam dan paling sensitif dari seseorang, yakni hatinya. Yang sanggup mengingat nama dan mengenal seorang ikhwan cuma karena ia menandatangani kartu keanggotaan jama’ahnya. Ikhwan itu pun terkejut dan tersentuh hatinya ketika Hasan Al-Banna yang baru pertama kali berkunjung ke daerahnya itu sanggup mengenalnya dari ribuan anggota jama’ah lainnya.

Maka hati adalah pintu untuk masuknya hidayah dan cahaya kebenaran. Hati adalah gerbang penentu penerimaan seseorang terhadap dirinya. Hati adalah segumpal buhul dari silaturahim. Maka dengan sentuhan hati dakwah ini menyebar ke segala penjuru mata angin.
Ternyata mengingat nama seseorang akan langsung menyentuh hati orang tersebut.

Semoga memberikan manfaat terutama bagi saya sendiri.

Jika apa yang akan saya kemukakan ini benar, berarti kebenaran itu semata-mata dari Allah dan hanya milik-Nya segala puji. Jika tidak demikian, maka hanya kebaikanlah yang sebenarnya saya inginkan. Kuasa Allah-lah dalam segala urusan, sebelum dan sesudahnya.

Augie Reyandha Giuliano
Bandung, 31 Agustus 2012

_______________________________
kontributor : Augie Reyandha Giuliano

2 komentar:

BISMILLAHIRAHMANIRRAHIIM...Mulai Menjalankan program baruuu