|
Awal di Tahun 2006 |
M. Syawal Rohaedi
Saat mendengar nama itu, mungkin kebanyakan orang tidak akan merasakan apapun.
Tapi Berbeda dengan kami.
Dia adalah mantan Ketua KRIMA, sekaligus sahabat terbaik bagi kami semua.
18 September 2010, detik demi detik kebersamaan kami dengannya, melintas di benak kami layaknya potongan-potongan film yang panjang, sangat panjang...
Awal Kedatangan Awal
Sesuai tradisi KRIMA. Setiap alumni Pesantren Kilat yang masuk SMP, otomatis akan diajak masuk KRIMA. Saat itu, salah satu dari mereka adalah seorang anak bernama M. Syawal Rohaedi, biasa dipanggil Awal. Awal, adalah anak yang ceria, cukup tampan, dan memiliki aura yang dewasa, berbeda dengan anak seusianya. Sehingga, kedatangan Awal cukup disambut baik oleh para anggota KRIMA.
Dimulai dari kedatangannya di acara arisan, meskipun dia tidak ikut arisan. Awal yang waktu itu lebih muda dari yang lain, dengan mudah membaur dengan kakak kelasnya. Awal adalah salah satu dari sedikit anak kelas 1 SMP, yang rajin kumpul KRIMA, dan berkontribusi dalam penggalangan dana untuk bencana Tsunami di Aceh tahun 2004. Sayangnya, masa itu hanya berlangsung singkat, karena kemudian KRIMA tidak aktif selama bebarapa bulan.
Awal Dari Kejayaan
Tergerak dengan keprihatinan akan tiadanya Remaja Masjid. Viki, Makki, dan Wae berinisiatif menjalankan KRIMA kembali. Dibantu oleh Abie, Fifi, dan Augie(Ketua KRIMA saat ini). Mereka berenam memulai gerakan KRIMA yang baru. Tidak lama kemudian, KRIMA mulai aktif lagi, dan disaat itulah, Awal kembali. Awal yang saat itu masih kelas 2 SMP, langsung kembali menunjukkan kharismanya, dan memberikan tambahan semangat yang sangat besar bagi anggota KRIMA yang lain.
Sedikit demi sedikit, anggota KRIMA bertambah. Marhaban ya Ramadhan dan Pesantren Kilat Ramadhan 1426 H / 2005 M berjalan lancar, dan menjadi momentum kebangkitan KRIMA. Dan disaat itulah, Viki(Ketua KRIMA saat itu) menyadari kalau KRIMA butuh pemimpin baru, yaitu Awal.
5 bulan kemudian, 20 Maret 2006, berkat konspirasi pemaksaan Awal jadi Ketua, Awal bersedia diangkat menjadi Ketua KRIMA yang baru, menggantikan Viki. Dan pada tanggal 25 Maret 2006, M. Syawal Rohaedi Alias Awal resmi dilantik menjadi ketua KRIMA.
Setiap menit, dan setiap detik saat-saat itu, masih berbekas di benak kami.
Yang Tidak Terlupakan dari Awal
Dengan pemimpinan dari Awal, KRIMA memasuki masa kejayaannya. Kumpul rutin setiap Jum'at dan Sabtu Ba'da Maghrib tidak pernah terlewatkan. Minggu paginya, kami main Bulu Tangkis dan ngejajah rumah orang buat makan-makan, nonton bareng, dan bahkan main Bilyard(makasih Pa Muttaqin!). Belajar Baca Al-Quran (BBAQ) setiap Jum'at sore pun selalu terasa menyenangkan.
Maulid Nabi, Isra Mi'raj, Muharram, Libur Sekolah, 17 Agustusan, Marhaban Ya Ramadhan, Pesantren Kilat Ramadhan, pada setiap kegiatan di Masjid dan RW, KRIMA selalu mendapat kesempatan menyalurkan bakat. Kontribusi Awal, baik sebagai Konseptor, Pelaksana, Pemeran Drama, sampai sekedar penyemangat pun merupakan hal yang sangat berharga.
Mulai dari Even Organizing, Nasyid, Paduan Suara, Puisi, Kabaret, Drama, Akustikan, Pawai Obor, Camping, Touring, Aksi Peduli Palestina, Bakti Sosial, Posko Bencana dan berbagai kegiatan lainnya, kami lakukan bersama-sama.
Ciwidey, Gambung, Puntang, Ranca Upas, Dago Pakar, Maribaya, Kampung Daweung, Pondok Hijau, Ciwangun, Cihideung, dan Tangkuban Perahu adalah saksi bisu kebersamaan kami dengan Awal. Pembawaan Awal sangat memberi semangat pada kami disaat camping dan rihlah yang melelahkan.
Yang paling berkesan, KRIMA bikin Film!! Bukan Film Professional yang keren sih, tapi setidaknya, banyaknya anggota yang ikut andil, dan kesenangan saat membuatnya adalah hal yang tak terlupakan bagi kami. Awal yang jadi Nobita, dengan akting yang pas-pasan, melakukan adegan Henshin(berubah ala baja hitam) ga jelas di Masjid, dan menyelamatkan Fifi dari Viki dan Abi si perampok, sampai sekarang masih menjadi scene favorit kami.
Setiap menit, dan setiap detik saat-saat itu, masih berbekas di benak kami.
Awal, Masjid, dan Sekre
Sebagai Remaja Masjid, tentu saja KRIMA banyak beraktifitas di Masjid. Khususnya bagi Awal, yang sangat betah diam di Masjid, walaupun bukan di masjidnya, tapi di Sekre KRIMA. Sangat mudah bertemu Awal, saking seringnya dia ada di Sekre, melebihi di rumahnya. Kebiasaan ini sampai-sampai sempat menjadi kontroversi karena Awal bolos sekolah dan nginep di Sekre. Namun Awal tetap disana, menjadi penghuni setia Sekre KRIMA.
Banyak sekali kegiatan yang kami lakukan bersama di sekre yang kecil nan sempit itu. Mulai dari Mentoring, Tadarusan, Rapat, Muhasabah, bikin Majalah Tembok(MaBok), bikin properti drama dan kabaret, beberes sekre(yang seringkali dilakukan sendirian oleh Awal), latihan nyanyi, main musik, nari, dan akting, ngerjain PR, ngelakuin permainan dan tebak-tebakan konyol, main Monopoli, Catur, Remi, Poker, sampai main Uno, foto-fotoan, bikin foto hantu bohongan, adu cerita hantu, ngebanjur Viki dan ngerjain Augie waktu Ultah(dan Awal beraksi sebagai pembela), dan banyak lagi yang ga bisa disebutin satu-persatu.
Setiap menit, dan setiap detik saat-saat itu, masih berbekas di benak kami.
Digantinya Awal
Tahun 2007, intensitas Awal datang ke Masjid mulai menurun, beban yang bertambah karena anggota KRIMA semakin banyak, memaksa KRIMA mengganti pemimpinnya. Pertengahan 2008, Augie menggantikan Awal menjadi Ketua KRIMA. Namun, Awal tetap ada, setiap kedatangannya tetap terasa menyenangkan, kontribusinya tetap tidak kalah dengan anggota yang lain. Awal tetap menjadi salah satu anggota keluarga kami yang berharga.
Selamat Jalan, Awal
18 September 2010. Setelah 6 tahun lebih, kebersamaan kami dengan Awal, dan 2,5 tahun masa kepemimpinannya, semuanya melintas di benak kami. Pengalaman kami yang menyenangkan, keberadaannya di tengah suka dan duka, mendorong kami untuk tetap berkumpul meskipun kami masih menanggung lelah setelah Rihlah ke Ciwangun Indah Camp.
Karena, mungkin saat itulah saat terakhir kebersamaan kami dengannya. Awal akan pergi jauh, melintasi lautan untuk masa depannya.
Dan saat itu, Viki, Senior sekaligus Mentor Awal membacakan sebuah puisi:
Ada yang hilang ketika kau hilang
Hati kami, jiwa kami
Tenang saja
Kuyakin bukan hatimu yang pergi
Hanya raga bergerak dalam jarak, jauh
Untukmu, sahabat terkasih yang lekat dihati
Tentu kau ingat masa-masa dulu ketika ragamu masih disini
Masa-masa ketika kita melakukan banyak hal bersama
Masa-masa ketika semuanya dapat kita rasakan bersama
Berhari hari, berbulan bulan bahkan bertahun-tahun kami mengenalmu
Dan kami akan merindukan semua tentangmu
Tawamu, senyummu, tatapanmu, serta canda mu yang selalu melekat dihati kami
Namun Ingatlah satu hal yang pasti
KRIMA menanti kehadiranmu kembali
Selamat Jalan, Awal.
|
Ciwangun Indah Camp, 18 September 2010 |
KRIMA WILL ALWAYS LOVE YOU